Senin, 25 April 2011

Ujian Nasional 2011 lebih baik

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)  Muhammad Nuh mengatakan, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini lebih baik dibandingkan tahun 2010 lalu. Hal tersebut menurutnya dilihat dari merosotnya jumlah aduan terkait UN di tahun 2011 ini dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Mendiknas jumlah aduan yang diterima pihaknya pada pelaksanaan UN tahun 2010 mencapai 877 aduan. Tetapi tahun ini jumlah aduan yang masuk hanya 87 aduan saja.

"UN SMA yang lalu secara umum jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya. Ukurannya apa? Ada banyak salah satunya banyaknya laporan atau aduan masyarakat lewat berbagai media yang menurun drastis," terangnya disela-sela sidak pelaksanaan UN tingkat SMP di SMP 5 Yogyakarta, Senin (25/4). Mendiknas sendiri melakukan sidak pelaksanaan UN di Yogyakarta pada pagi buta. Bahkan sekolah belum dibuka pada pukul 05.30 WIB, Mendiknas sudah menyambangi SMP 5 Yogyakarta. Sidak dilanjutkan ke SMP Muhammadiyah 2, SMP Maarif dan SMP Tarakanita.

Diakui Mendiknas, semua aduan atau laporan terkait pelaksanaan UN akan langsung ditindaklanjuti oleh timnya. Termasuk laporan terkait kebocoran soal atau kunci jawaban yang beredar. Tetapi kata dia, berdasarkan pemantauan timnya, aduan tersebut tidak ada kebenarannya.

Begitupula munculnya pesan singkat ponsel yang beredar di kalangan siswa, sebagian besar muncul setelah pelaksanaan ujian. Sementara dari hasil pencocokan dengan soal dan kunci jawaban, tidak terlihat adanya keidentikan yang menjurus terjadinya kebocoran.

Menurutnya, meningkatnya kualitas pelaksanaan Un tahun 2011 ini karena pemberlakuan lima paket soal yang berbeda. Lima paket soal tersebut terbukti efektif dalam meniadakan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN. "Dengan lima paket soal jarak antar siswa di satu ruangan yang soalnya sama sangat jauh karena harus melewati dua meja. Belum lagi satu ruangan dijaga dua pengawas dan ada yang menggunakan CCTV sehingga sangat efektif," terangnya.

Model paket soal yang banyak tersebut menurutnya ke depan akan terus dikembangkan. Karena pihaknya kata Mendiknas, berharap UN di masa mendatang tidak lagi dijaga oleh pengawas. "Ujian tidak boleh dijaga, ini impian tetapi sebelum masuk ke fase itu memang harus dipaksa dulu," tandasnya.

Terkait sidaknya di Yogyakarta, Mendiknas mengatakan hal itu dilakukan karena Yogyakarta memiliki dedikasi yang tinggi terhadap kejujuran pada pelaksanaan UN. Mendiknas juga menilai pelaksanaan Un di Yogyakarta sangat baik.

Di SMP Negeri 5 Yogyakarta Mendiknas melihat bagaimana soal UN tingkat SMP tersebut maish disimpan dengan rapi di lemari yang digembok dengan dua gembok dimana masing-masing kunci dipegang oleh dua orang yang berbeda. Pembukaan gembok juga harus dilakukan bersama-sama.

Sumber : wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar